PENGERTIAN SANITASI
Pengertian sanitasi ada beberapa yaitu:
- Sanitasi adalah suatu usaha pencegahan penyakit
yang menitikberatkan kegiatan pada usaha kesehatan lingkungan hidup
manusia.
- Upaya menjaga pemeliharaan agar seseorang,
makanan, tempat kerja atau peralatan agar hygienis (sehat) dan bebas
pencemaran yang diakibatkan oleh bakteri, serangga, atau binatang lainnya.
- Menurut Dr.Azrul Azwar, MPH, sanitasi adalah cara
pengawasan masyarakat yang menitikberatkan kepada pengawasan terhadap
berbagai faktor lingkungan yang mungkin mempengaruhi derajat kesehatan
masyarakat.
- Menurut Ehler & Steel, sanitation is the
prevention od diseases by eliminating or controlling the environmental
factor which from links in the chain of tansmission.
- Menurut Hopkins, sanitasi adalah cara pengawasan
terhadap factor-faktor lingkungan yang mempunyai pengaruh terhadap
lingkungan.
Dari beberapa
pengertian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan
sanitasi adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang menitikberatkan
kegiatannya kepada usaha-usaha kesehatan lingkungan hidup manusia. Sedangkan
hygiene adalah bagaimana cara orang memelihara dan juga melindungi diri agar
tetap sehat.
Sanitasi : Usaha kesehatan prevenif yang menitikberatkan
kegiatan kepada usaha kesehatan lingkungan hidup manusia.
KEGIATAN SANITASI
ada beberapa
aspek di Sanitasi yaitu:
1. Air limbah
limbah domestik/ non-domestik
- akses air limbah
- pengolahan dan tata letak pembuangan tinja
2. Sampah
- tempat penumpukan sampah. terutama yang ada di pemukiman
- pengolahan sampah, dengan program 3R.
3. Drainase
- letak, kondisi, dan standarisasi Drainase primer,
sekunder, dan tersier terutama di tempat administrasi.
- pengawasan terhadap kondisi air (ketinggian air).
AIR LIMBAH
Beberapa hal yang berkaitan dengan pengertian dan kegiatan yang berhubungan
dengan limbah cair menurut PP 82 tahun 2001 yaitu :
1.
Air
adalah semua air yang terdapat diatas dan dibawah permukaan tanah, kecuali air
laut dan fosil.
2.
Sumber
air adalah wadah air yang terdapat diatas dan dibawah permukaan tanah, seperti,
mata air, sungai, rawa, danau, waduk, dan muara.
3.
Pengelolaan
kualitas air adalah upaya pemeliharaan air sehingga tercapai kualitas air yang
diinginkan sesuai peruntukannya untuk menjamin kualitas tetap dalam kondisi
alamiahnya.
4.
Pengendalian
pencemaran air adalah upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran air serta
pemulihan kualitas air untuk menjamin kualitas air agar sesuai dengan baku mutu
air.
5.
Pencemaran air adalah masuknya makhluk
hidup, zat, energy, dan atau komponen lain kedalam air oleh kegiatan manusia
sehingga kualitas air turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan air
tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
6.
Limbah cair adalah sisa dari sutu hasil usaha
dan atau kegiatan yang berwujud cair.
7.
Baku
mutu limbah cair adalah, ukuran batas atau kadar unsure pencemar yang
ditenggang keberadaannya dalam limbah cair yang akan dibuang atau dilepas
kedalam sumber air dari suatu usaha atau kegiatan.
Alat pembuangan
air kotor dapat berupa :
- Kamar mandi, washtafel, keran cuci
- WC
- Dapur
Air dari kamar
mandi tidak boleh dibuang bersama sama dengan air dari WC maupun dari dapur.
Sehingga harus dibuatkan seluran masing-masing.
Diameter pipa
pembuangan dari kamar mandi adalah 3” (7,5 cm), pipa pembuangan dari WC adalah
4”(10 cm), dan dari dapur boleh dipakai diameter 2”(5cm). pipa pembuangan dapat
diletakkan pada suatu “shaft”, yaitu lobang menerus yang disediakan untuk
tempat pipa air bersih dan pipa air kotor pada bangunan bertingkat untuk
memudahkan pengontrolan. Atau dapat dipasang pada kolom-kolom beton dari atas
sampai bawah. Setelah sampai bawah, semua pipa air kotor harus merupakan
saluran tertutup di dalam tanah agar tidak menimbulkan wabah penyakit dan bau
tak sedap.
Dibawah lantai, semua pipa sanitasi diberi lobang control, yang sewaktu-waktu
dapat dibuka bila terjadi kemacetan.
KEGIATAN SANITASI YANG DAPAT DILAKUKAN
DIRUMAH
LIMBAH TINJA
SEPTICTANK
Sistem septic tank sebenarnya adalah sumur rembesan atau sumur kotoran. Septic
tank merupakan sitem sanitasi yang terdiri dari pipa saluran dari kloset, bak
penampungan kotoran cair dan padat, bak resapan, serta pipa pelepasan air
bersih dan udara.
Hal-hal yang yang
harus diperhatikan saat pembangunan septic tank agar tidak mencemari air dan
tanah sekitarnya adalah :
1.
Jarak
minimal dari sumur air bersih sekurangnya 10m.
2.
Untuk
membuang air keluaran dari septic tank perlu dibuat daerah resapan dengan
lantai septic tank dibuat miring kearah ruang lumpur.
3.
Septic
tank direncanakan utuk pembuangan kotoran rumah tangga dengan jumlah air limbah
antara 70-90 % dari volume penggunaan air bersih.
4.
Waktu
tinggal air limbah didalam tangki diperkirakan minimal 24 jam.
5.
Besarnya
ruang lumpur diperkirakan untuk dapat menampung lumpur yang dihasilkan setiap
orang rata-rata 30-40 liter/orang/tahun dan waktu pengambilan lumpur
diperhitungkan 2-4 tahun.
6.
Pipa
air masuk kedalam tangki hendaknya selalu lebih tinggi kurang lebh 2.5 cm dari
pipa air keluar.
7.
Septic
tank harus dilengkapi dengan lubang pemeriksaan dan lubang penghawaan untuk
membuang gas hasil penguraian.
Agar septic tank
tidak mudah penuh dan mampat, awet dan tahan lama perlu diperhatikan hal
berikut :
1.
Kemiringan
Pipa
Kemiringan pipa
menentukan kelancaran proses pembuangan limbah. Selisih ketinggian kloset dan
permukaan air bak penampung kotoran minimal 2 %, artinya setiap 100cm terdapat
perbedaan ketinggian 2cm.
2.
Pemilihan
Pipa yang tepat
Pipa saluran
sebaiknya berupa PVC. Ukuran minimal adalah 4 inchi. Rumah yang memiliki jumlah
toilet yang banyak sebaiknya menggunakan pipa yang lebih besar. Perancangan
saluran diusahakan dibuat lurus tanpa belokan, karena belokan atau sudut
dapat membuat mampat.
3.
Sesuaikan
Kapasitas Septic tank
Untuk rumah
tinggal dengan jumlah penghuni empat orang, cukup dibuat septic tank dengan
ukuran (1.5×1.5×2)m. bak endapan dan sumur resapan bias dibuat dengan ukuran
(1x1x2)m. semakin banyak penghuni rumah maka semakin besar ukuran yang
dibutuhkan.
4.
Bak
Harus Kuat dan Kedap Air
Septic tank harus
terbuat dari bahan yang tahan terhadap korosi, rapat air dan tahan lama.
Konstruksi septic tank harus kuat menahan gaya-gaya yang timbul akibat tekanan
air, tanah maupun beban lainnya.
Mengurangi sampah :
3R adalah salah satu caranya.
R= Reduce ( mengurangi)
R= Reuse (memakai kembali)
R= Recycle (mendaurulang)
·
Contoh Reduce, mengurangi
dalam arti mengurangi sampah yang bisa kita kurangi dari hal sekecil apapun.
·
contoh Reuse memakai
barang yang bisa kita pakai kembali, misalnya jika kalian ke swalayan gantilah
tas belanja plastik dengan kain, agar bisa dipakai lagi.
·
contoh Recycle mendaurulang
sampah. mulai sekarang saya menerapkan teori "ubah sampah jadi
berkah"
HASIL PENELITIAN
SANITASI LINGKUNGAN DI SEKITAR RUMAH
A. Factor
Sosial Ekonomi
1. Umur
Umur
atau usia yang di miliki masyarakat sekitar yaitu sebagian besar atau
rata-ratanya (15 tahun - 50’an) usia dewasa sampai lansia karena kebanyakan
anak-anak sekolah, kuliahan dan usia lanjut yang telah hidup lama. Dengan
demikian secara fisik, rata-rata responden mempunyai potensi besar untuk
melakukan pengelolaan sumberdaya alam.
2. Pendidikan
Pendidikan
yang di maksud adalah jenjang pendidikan formal yang di miliki responden. Dan
kebanyakan terdapat pendidikan jenjang sekolah atas (SMA).
3. Pendapatan
Pendapatan
juga merupakan salah satu factor social ekonomi yang memperngaruhi dari suatu
sanitasi masyarakat. Karena untuk kehidupan yang layak dan mampu di miliki
responden untuk menciptakan sanitasi yang baik.
B. Persepsi
Masyarakat Mengenai Sanitasi Sekitar Rumah
1. Pemahaman
masyarakat tentang lingkungan hidup
Pemahaman
mengenai pengertian lingkungan hidup, pemahaman tentang lingkungan yang rusak,
dampak lingkungan yang rusak, upaya pengelolaan lingkungan yang sudah rusak
yang di miliki masyarakat sekitar rumah yaitu 80% tahu. Jadi tingkat pemahaman
masyarakat tentang lingkungan hidup adalah pada umumnya sudah tahu. Sehingga
mudah terkontrol dan cukup baik untuk masyarakat lebih menciptakan lingkungan
yang sehat.
2. Tentang
kebersihan lingkungan
Persepsi
masyarakat tentang kebersihan lingkungan masih rendah yaitu sekitar 50%. Dalam
kehidupan sehari-hari masyarakat di sekitar rumah sangat kurang memperhatikan
kebersihan lingkungan yang seharusnya di jaga, lingkungan yang kotor akan
menjadi tempat berkembangbiakan berbagai macam mikroorganisme, bakteri dan
virus, lingkungan yang kotor akan memberikan dampak negative terhadap kesehatan
masyarakat, sehingga peran pemerintah dan masyarakat dalam pengelolaan
kebersihan sangat di perlukan.
3. Tentang
pengelolaan sampah
Sampah
adalah suatu bahan atau benda yang sudah tidak dipakai lagi oleh manusia, atau
benda padat yang sudah tidak digunakan lagi dalam suatu kegiatan manusia dan
dibuang. Pengelolaan sampah adalah proses yang dimulai dari pengumpulan sampah
di rumah, tempat pengumpulan sampah sementara dan di tempat pembuangan akhir
sampah atau pemusnahan.
Persepsi
masyarakat di sekitar rumah tentang sampah juga sangat kurang baik karena masih
ada sampah yang tidak buang pada tempatnya, yang seharusnya pembuangan sampah
basah dan kering harus di pisahkan tetapi masih saja di satukan dan buang
sembarang tempat, tanpa di ketahui sampah yang berserahkan akan akan menjadi
tempat bersarangnya beberapa jenis vector penyakit, sampah yang berserahkan
juga tentunya akan berdampak negative terhadap lingkungan dan kesehatan
masyarakat, sehingga peran pemerintah dan masyarakat dalam pengelolaan sampah
sangat di perlukan.
4. Tentang
penyediaan air bersih
Air
adalah sangat penting bagi kehidupan manusia. Kebutuhan manusia akan air sangat
kompleks antara lain untuk minum, masak, mandi, mencuci, dan sebagainya.
Penyediaan air bersih yang terdapat pada masyarakat sekitar rumah cukup baik
karena masyarakat tahu dan cukup melakukan tindakan yang baik seperti air yang
di perlukan yaitu air bersih dan air yang tidak bersih sangat mengganggu
kesehatan dan selain peran pemerintah, masyarakat sekitar juga di libatkan
dalam pengelolaan air bersih.
System
penyediaan air bersih pada masyarakat sekitar rumah sangat di pengaruhi oleh
dukungan dan persepsi masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan program
penyediaan air bersih dan menjaga atau memelihara sumber air yang ada.
5. Jamban
keluarga
Jamban
adalah suatu bangunan yang digunakan untuk membuang dan mengumpulkan kotoran
manusia dalam suatu tempat tertentu, sehingga kotoran tersebut tidak menjadi
penyebab penyakit dan mengotori lingkungan. Di tinjau dari sudut kesehatan
lingkungan, kotoran manusia/tinja merupakan masalah yang sangat penting.
Masyarakat di sekitar rumah pada umumnya membuang tinjanya di kakus/WC.
Dan
pengetahuan serta persepsi masyarakat cukup baik tentang pembuangan tinja
seperti : setiap orang harus membuang tinjanya di WC, tinja yang dibuang secara
sembarangan akan menjadi tempat bersarangnya beberapa jenis vector penyakit,
tinja yang berserahkan akan memberikan dampak negative terhadap lingkungan dan
kesehatan masyarakat dan masyarakat juga melibatkan dirinya untuk pengelolaan
pembuangan tinja yang sehat.
6. Perumahan
Sanitasi
perumahan adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan dan pengawasan
terhadap struktur fisik, dimana orang menggunakan sebagai tempat berlindung
yang mempengaruhi derajat kesehatan manusia. Sarana sanitasi tersebut antara
lain ventilasi, suhu, kelembaban, sarana pembuangan sampah, sarana pembuangan
kotoran manusia dan penyediaan air bersih.
Namun
persepsi masyarakat tentang perumahan yang layak huni masih rendah yaitu
sekitar 43%. Karena di lihat dari persepsi masyarakat tentang perumahan kurang
baik dan kurang memahaminya seperti setiap orang harus mempunyai tempat tinggal
yang layak/sehat, rumah sebagai tempat tinggal harus memenuhi syarat kesehatan,
rumah yang tidak sehat akan memberikan kontribusi yang besar terhadap kejadian
beberapa jenis penyakit, seharusnya juga selain pemerintah, masyarakat juga
harus dilibatkan dalam penyediaan rumah yang sehat bagi masyarakat. Tapi hal
itu masih minim untuk masyarakat di sekitar rumah untuk menciptakan sanitasi
perumahan yang sehat dan aman.
7. Pengelolaan
lingkungan
Kesehatan
lingkungan adalah karakteristik dari kondisi lingkungan yang mempengaruhi
derajat kesehatan. Untuk itu kesehatan merupakan salah satu dari enam usaha
dasar kesehatan masyarakat. Partisipasi masyarakat sekitar rumah masih rendah
dalam melakukan upaya pengelolaan lingkungan seperti kegiatan kerja bakti atau
kegiatan gotong royong, kurang mengikuti kegiatan pertemuan kepada anggota
masyarakat lainnya dalam menjaga dan memelihara lingkungannya, kurang mengajak
keluarga dan tetangga untuk selalu menjaga lingkungannya agar tetap sehat dan
lestari, kurang memberikan ide dan masukan kepada pemerintah, kurang ikut
berpartisipasi dalam mendukung kegiatan pemerintah.
8. Perlindungan
lingkungan
Partisipasi
masyarakat dalam perlindungan lingkungan juga sangat kurang baik karena di
lihat dari masyarakat sekitar rumah masih membuang sampah sembarangan, membuang
limbah secara tidak saniter, dan tempat berkembangbiakkan berbagai vector
penyakit yang rawan dari akibat buang sampah sembarangan. Partisipasi
masyarakat masih rendah dalam melakukan upaya perlindungan lingkungan,
tingkatnya masih sekitar 50%.
C. Upaya
Pengelolahan Lingkungan
Peran
serta masyarakat di sekitar rumah dalam pengelolaan lingkungan di tunjukkan oleh
keterlibatan dalam perencanaan pelaksanaan kegiatan dan kegiatan perlindungan.
Dari tinjauan kehidupan masyarakat sekitar, partisipasi masyarakat dalam
pengelolaan lingkungan masih berada pada kategori rendah sampai yang sedang
yaitu sekitar 43%-63%.
Rendahnya
partisipasi tersebut di sebabkan karena warga masyarakat tidak mempunyai
kepedulian terhadap pengelolaan lingkungan yang dilakukan oleh pemerintah.
Warga masyarakat setempat tidak peduli karena mereka merasa tidak di ajak,
tidak di beri upah, atau mereka merasa tidak mendapatkan manfaat ekonomi secara
langsung.
D. Gambaran
Aktivitas Untuk Menciptakan Sanitasi Lingkungan Yang Baik
1. Mengembangkan
kebiasaan atau perilaku hidup sehat
2. Membersihkan
ruangan dan halaman rumah secara rutin
3. Membersihkan
kamar mandi dan toilet secara rutin
4. Menguras,
menutup dan menimbun (3M)
5. Tidak
membiarkan adanya air yang tergenang
6. Membersihkan
saluran pembuangan air
7. Menggunakan
air yang bersih
KESIMPULAN
Persepsi
masyarakat di sekitar rumah setempat tentang pengelolaan lingkungan hidup masih
rendah di sebabkan kurangnya pemahaman tentang system pengelolaan lingkungan
hidup. Factor social ekonomi memegang peranan penting dan sangat berpengaruh
terhadap persepsi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan di sekitar rumah
warga setempat.
Pengertian sanitasi ada beberapa yaitu:
Sanitasi : Usaha kesehatan prevenif yang menitikberatkan kegiatan kepada usaha kesehatan lingkungan hidup manusia.
1. Air limbah
limbah domestik/ non-domestik
- akses air limbah
- pengolahan dan tata letak pembuangan tinja
2. Sampah
- tempat penumpukan sampah. terutama yang ada di pemukiman
- pengolahan sampah, dengan program 3R.
3. Drainase
- letak, kondisi, dan standarisasi Drainase primer, sekunder, dan tersier terutama di tempat administrasi.
- pengawasan terhadap kondisi air (ketinggian air).
AIR LIMBAH
Beberapa hal yang berkaitan dengan pengertian dan kegiatan yang berhubungan dengan limbah cair menurut PP 82 tahun 2001 yaitu :
- Kamar mandi, washtafel, keran cuci
- WC
- Dapur
Dibawah lantai, semua pipa sanitasi diberi lobang control, yang sewaktu-waktu dapat dibuka bila terjadi kemacetan.
Sistem septic tank sebenarnya adalah sumur rembesan atau sumur kotoran. Septic tank merupakan sitem sanitasi yang terdiri dari pipa saluran dari kloset, bak penampungan kotoran cair dan padat, bak resapan, serta pipa pelepasan air bersih dan udara.
Mengurangi sampah :
3R adalah salah satu caranya.
R= Reduce ( mengurangi)
R= Reuse (memakai kembali)
R= Recycle (mendaurulang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar